Photobucket

Minggu, 17 Juli 2011

Mengatasi Tantrum pada Balita Anda

Tulisan ini terilhami dari sebuah pengalaman kecil yang pernah aku alami saat perjalanan keluar daerah.  Kejadian yang membuat aku miris, tersentuh , bahkan ingin rasanya menggendong seorang balita yang sedang tantrum lantaran harus bepergian tanpa papa nya.. ( kerap kali dia sebut dalam tantrumnya). Semoga tulisan ini bermanfaat untuk ibu-ibu muda khususnya sehingga tidak panik dalam menghadapi balitanya yang sedang tantrum di tempat-tempat umum, tapi sebaliknya berusaha berjuang keras untuk mampu meluluhkan buah hatinya dan kembali dalam pelukannya dengan rasa damai dan tentram.



Apa sih tantrum itu sendiri?  Tantrum adalah ledakan kemarahan yang umummnya terjadi pada balita usia 1-4 tahun. Hal ini umumnya terjadi saat mereka dihadapi oleh situasi yang sulit dan tidak membuat mereka nyaman, frustasi, lapar, kelelahan dsb. Ketika mengalami tantrum, anak-anak cenderung melampiaskan segala bentuk kemarahannya. Baik itu menangis keras-keras, berteriak, menjerit-jerit, memukul, menggigit, mencubit, dsb. Umumnya tantrum hanya terjadi antara 30 detik hingga 2 menit saja, namun tak jarang tantrum dapat terjadi lebih dari waktu yang disebutkan apabila orang tua tidak cepat bertindak dan membiarkan tantrum terjadi (seperti kisah yang sudah saya sebutkan di awal ).


PENDEKATAN YANG BISA ANDA TERAPKAN

Dalam sebuah situs parenting  http://raisingchildren.net.au dijelaskan bagaimana upaya yang bisa anda terapkan dan berdamai dengan tantrum yang menyerang balita anda. Pendekatan ini cocok untuk anak yang sangat muda (1-2 tahun), atau untuk anak-anak yang mengamuk tidak terjadi sangat sering atau sangat parah.
  • Waspadai penyebab stress pada balita anda. Rasa lapar, keletihan dapat memudahkan mereka mengalami tantrum.
  • Rasakan apa yang mereka rasakan. Berusaha untuk memahami apa yang mereka rasakan saat gejala tantrum pada balita anda akan akan terjadi, segera alihkan perhatiannya dengan aktifitas lain seperti mendongeng, bernyanyi, bermain dsb sehingga ia merasa nyaman dan melupakan emosi yang akan meledak.
  • Segera identifikasi penyebab tantrum saat tantrum telah terlanjur terjadi. Pada situasi tertentu seperti ditempat keramaian,  mengunjungi tempat asing bagi balita anda dsb sangat mudah membuat mereka tantrum karena rasa ketidak nyamanan. Hal yang anda harus di antisipasi adalah beri makan balita anda sebelum bepergian meskipun tidak banyak, jangan bebani balita anda dengan aktifitas yang melelahkan selama perjalanan anda .
  • Saat tantrum terjadi, tetaplah tenang atau berusaha berpura - pura tenang, karena balita anda akan merasakan apa yang anda rasakan. Bila anda panik maka tantrumnya justru akan lebih "heboh" terjadi dari sebelumnya. Atau jika anda atasi dengan kemarahan juga tidak akan mengatasi persoalan. Jika memang mengharuskan anda untuk berbicara maka tetaplah bersuara dengan intonasi yang tenang dan wajar seolah tidak terjadi tantrum pada anak anda.
  • Cara lain yang dianjurkan adalah menunggu tantrum mereda.  Abaikan semua tingkah lakunya hingga kemarahan mereda.  Jika tantrum balita anda sudah terlanjur menjadi-jadi ia tak akan mendengarkan sedikitpun perintah, alasan atau celoteh anda.  Melalui metode ini anda juga akan belajar bagaimana anak anda merasakan bahwa tantrum yang dilakukannya mendapat perhatian dan keterlibatan anda.
  • Pastikan juga tidak akan ada kompensasi atas tantrum yang dilakukannya. Contoh yang dapat diberikan adalah : bila anak anda bersikeras untuk keluar dari bak mandinya, mintalah ia dengan lembut untuk tidak meninggalkanya, atau apabila dia mengingingkan sesuatu tapi  jangan ak berikan apa yang dia inginkan dengan cara mengalihkan perhatiannya akan suatu hal.
  • Berusahalah untuk tetap konsisten dan tenang dalam menghadapi tantrumnya. Apabila anda terkadang memberikan apa yang dia inginkan saat tantrum tapi di lain hari anda tidak berikan, hal ini malah akan memperkeruh masalah.
  • Selalu hargai dan berikan pujian atas perilaku baik yang dilakukannya. Dengan antusias pujilah ia saat ia mampu mengatasi rasa frustasinya dengan baik.
Untuk balita di atas 2 tahun, pendekatan yang dapat anda lakukan adalah :
  • Menulis diary tentang tantrum yang kerap kali terjadi selama 7-10 hari adalah cara yang sangat dianjurkan oleh psikolog. Dengan begitu anda dapat dengan mudah memahami dan menganalisa penyebab kejadian tantrumnya yang kadang berbeda beda. Buatlah sebuah tabel dengan 4 kolom. Catat waktu terjadinya tantrum, tempat kejadian, apa yang terjadi sebelum tantrum nya bermula, dan apa yang terjadi setelah tantrum balita anda terjadi.
  • Identifikasikan suatiasi yang menyebabkan tantrum yang kerap kali terjadi (misalnya : akibat kelelahan, saat pergi shopping, waktu makan tiba dsb). Rencanakan sebuah cara untuk mengurangi stress yang menyebabkan tantrum akibat situasi yang sudah anda catat tersebut.
  • Identifikasikan ledakan tantrum pada balita anda. Pemicu yang umum terjadi adalah akibat kata "Tidak" atau perintah melakukan sesuatu. Carilah cara untuk mengurangi atau mengantisipasi ledakan tantrum sebelum terjadi.
  • Identifikasikan dampak dari tantrumnya. Dapatkah anda memilih suatu cara ketika tantrum mendadak terjadi melalui sebuah kompensasi yang akan anda lakukan saat tantrum terjadi atau setelah tantrum terjadi?
  • Terapkan suatu sistem pujian yang diberikan pada balita anda berupa support saat ia mampu bertahan untuk tenang. Anda dapat menggunakan media lain atau sesuatu yang ia sangat sukai seperti boneka, mobil - mobilan dsb.
  • Dampingi anak anda untuk belajar dan berlatih kemampuan bertahan dalam situasi yang  dapat menyebabkan tantrum mereka. Misalnya : " Adi, Mama memberikan waktu 5 menit untuk Adi merapihkan mainan ke dalam box. Tunjukkan pada mama bahwa Adi adalah anak yang hebat dan sudah besar. Adi bisa kan melakukannnya untuk mama? atau kalimat lain dengan kata kata " Vanya, tarik nafas dalam dalam dan tetaplah tenang nak. Bunda ingin vanya tetap tenang sampai mama ijinkan vanya untuk bermain kembali, Vanya bisa lakukan itu kan? "
Ada dua kemungkinan mengapa anak anda meluapkan tantrum :
  • Abaikan tantrumnya. Jauhi anak anda saat melakukan tantrumnya, jangan menoleh ataupun berbicara padanya saat ia sedang tantrum. Ini akan membantu anda menjauhinya apabila anda dapat melakukannya dengan benar dan aman.
  • Gunakan batas waktu. Cara ini merupakan cara yang paling efektif saat tantrum mendadak menyerang atau ketika anda rasa kemungkingan tantrum sulit untuk dihindari.
Dari uraian psikolog di atas, yang dapat saya simpulkan adalah bahwa :
  • Bahwa penting untuk menyelami penyebab tantrum balita anda, ketidak nyamanan apa yang ia rasakan sehingga dengan mengetahui ini ledakan tantrum selalu dapat anda antisipasi
  • Berjuanglah terus dengan penuh kelembutan, karena dengan mendekatkan diri padanya, ia tau bahwa tempat paling nyaman bagi balita anda adalah ketika ia berada dekat di sisi anda.
  • Berusaha bertindak tegas dan konsisten dalam memberikan perintah sehingga tidak membingungkannya dan tidak merubahnya menjadi anak yang kerap bersikap manja sehingga ia dapat melakukan tantrum kapan saja ia mau.
  • Memberikan support berupa pujian kerap kali ia melakukan hal positif ata hal hal yang membanggakan anda meski sekecil apapun.
  • Bersikap tenang dan percaya diri dalam menghadapi tantrum anak anda, sering berikan ia pelukan dan ciuman sehingga ia menyadari bahwa orang tuanya sangat menyayanginya dengan cara yang sepatutnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Saya pun begitu, pengalaman yang saya alami di pesawat tempo hari membuat saya ingin mengorek lebih dalam tentang tantrum yang terjadi pada balita, karena dengan belajar dari pengalaman semoga hal hal tersebut tidak terjadi lagi pada kita di waktu waktu mendatang dan kita tetap bersikap tenang dalam menghadapinya.

Teruslah berjuang ibu, surgamu terletak dari perjuanganmu membina anak anak dan rumah tanggamu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar